Dikisahkan, bahwa suatu hari ada seorang pemuda yang
keluar dari rumahnya dengan membawa kapak. Ia hendak menebang sebuah pohon yang
disembah orang-orang. Ia melakukan hal tersebut semata-mata karena Allah agar
tidak seorang pun menyekutukan-Nya. Ditengah perjalanan, ia dihadang oleh Iblis
yang menjelma menjadi manusia. Iblis bertanya kepadanya, "Akan kemanakah
engkau dan untuk apa kapak itu?" Orang tersebut menjawab, "Aku hendak
menebang pohon yang disembah orang."
Iblis
melarang orang itu untuk menebang pohon tersebut. Tentu saja, orang itu denagn
tegas menolak permintaan iblis, sehingga terjadilah perkelahian antara orang
dan iblis. Dalam perkelahian itu iblis dapat dikalahkan oleh orang tersebut. Namun,
iblis tidak berputus asa. Ia membujuk orang itu dan berjanji untuk memberina
empat dirham setiap hari dengan syarat ia tidak menebang pohon yang orang-orang
itu. Dengan diiming-imingi sejumlah uang, orang itu akhirnya terbujuk juga. Ia
membatalkan niatnya untuk menebang pohon itu.
Sesuai
janji iblis, setiap hari orang itu mendapat empat dirham dibawah sajadahnya.
Namun, hal itu hanya berjalan selama tiga hari saja. Pada hari keempat, setelah
mengetahui iblis melanggar janjinya, orang itu pergi sambil membawa kapaknya
hendak menebang pohon. Namun, sebelum ia sampai ke tempat yang dituju, ia
bertemu lagi dengan iblis yang melarangnya melakukan penebangan. Maka
terjadilah perkelahian diantara keduanya. Namun, kali ini iblis dapat
mengalahkan orang itu dan menjatuhkannya .
Orang
itu heran, lalu bertanya kepada iblis mengapa ia dapat mengalahkannya. Iblis
berkata, "Dalam perkelahiannya pertama, niatmu sangat tulus untuk menebang
pohon itu. yaitu semata-mata karena Allah. Dala keadaan seperti itu aku tidak
dapat mengalahkanmu. Namun, kali ini engkau keluar dengan hati yang tidak tulus
karena Allah. Kini, engkau keluar hendak pohon itu semata-mata kesal kepadaku
karena rngkau tidak mendapatkan uang lagi dibawah sajadahmu. Dalam keadaan
seperti itu aku sangat mudah untuk mengalahkanmu. Nah, sekarang pulanglah
engkau kerumah atau akan kupenggallehermu."
Penjelasan :
Kisah ini boleh diceritakan karena sejalan dengan ajaran
Islam. Pelajaran dari kisah ini adalah bahwa setiap muslim harus mendasari
perbuatannya karena Allah. Hal ini akan mempertebal keimanannya sehingga tidak
akan mudah digelincirkan iblis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar